Kamis, 26 September 2013

Perkecambahan pada tomat,terong dan cabe

PERKECAMBAHAN TOMAT
Tanggal mulai penanaman : 17 September 2013
Saat berumur 1 minggu     : 24 September 2013
Saat berumur 2 minggu     : 1 Oktober 2013

             A.
Bibit tomat saat di rendam sebelum di tanah selama 3 jam

             B. 

tomat saat berumur 4 hari dimana sudah mulai tampak batang dan akarnya

           C.
Tomat saat berumur 6 hari dimna daun nya mulai tampak dan di sertai adanya bulu bulu halus pada batang nya dan daun nya
             D.
saat tomat berumur seminggu dimana telah tampak daun nya dan batang yang mulai tampak

            E.


tomat ini kira kira memiliki ukuran masing masing

tomat termasuk kedalam tumbuhan epigeal dimana perkecambahan ini di tandai dengan bagian hipokotil terangkat ke atas permukaan tanah
atau
Tipe Epigeal (Epigeous) yaitu dimana munculnya radikel diikuti dengan memanjannya hipokotil  secara keseluruhan dan membawah serta kotiledon dan plumula keatas permukaan tanah





Pengecambahan benih cabe merah

BUDIDAYA CABE MERAH

A. Pengecambahan Benih cabe Merah

1. Menyiapkan benih.
Pertama-tama, belilah 1 atau 2 buah cabe merah dari pasar.atau warung terdekat disekitar anda. Pilih yang benar-benar matang, berukuran jumbo/besar, mulus, panjang, dan sehat (tak menunjukkan cabe tersebut berpenyakit). Kemudian dibelah untuk mengambil bijinya.


Gambar 1. Mengambil biji-biji cabe untuk dijadikan benih, dipilih biji yang bernas, besar, dan sehat.


2. Mengambil biji
The next, cabe dikupas dan diambil biji-bijinya untuk dijadikan benih. Kita pun hanya memilih biji-biji yang besar saja, yang berisi, yang sehat, tidak berwarna gelap/hitam. Biji-biji yang tak berkualitas ditendang kalau bisa dibuang saja 

Gambar 2. Biji-biji yang terpilih, siap untuk dijemur sampai benar-benar kering.

3. Menjemur biji.
Biji-biji yang telah terpilih selanjutnya dijemur di bawah terik mentari, sampai benar-benar kering. Pada cuaca panas, biasanya hanya membutuhkan 2-3 hari.


4. Merendam benih.
Jika biji/benih cabai telah kering, selanjutnya kita rendam dengan sedikit air hangat. Gunakan gelas atau mangkuk atau wadah bekas untuk merendam. (Kami menggunakan cup es krim kecil).

Gambar 3 Perendaman benih cukup 3 jam saja

Catatan:
Pilihlah hanya benih yang tenggelam. Benih yang mengapung saat direndam air biasanya mengindikasikan benih tersebut kurang berkualitas, meski tidak semua demikian

5. Memeram benih menggunakan kain
 Setelah direndam selama 3 jam, benih selanjutnya kita peram di dalam seutas kain agar berkecambah.
Caranya, siapkan sehelai kain halus (bahan kaos) atau saputangan lembut. Basahi kain tersebut dengan cara dicelupkan ke dalam air. Pastikan air tersebut bebas kaporit, atau gunakan saja air sumur atau air minum mineral atau air RO.


Gambar 4. Mencelupkan kain ke air bersih, bebas kaporit.

Kemudian peras kain tersebut sampai airnya tidak menetes. Ini akan menciptakan kondisi kain yang lembap, sehingga cocok untuk pemeraman benih.


Gambar 5. Memeras kain sampai airnya tidak menetes.

Setelah itu, ambil benih atau biji-biji cabai kita dari rendaman. (Saring airnya dan siramkan ke tanaman karena merupakan pupuk). Tempatkan  biji-biji cabai ke atas kain yang telah kita siapkan tadi.

Gambar 6. Menempatkan benih/biji-biji cabai ke atas kain lembap.

Lantas lipat-lipat kain tersebut sehingga semua biji cabai tertutupi.

Gambar 7. Melipat kain.


Sekarang masukkan lipatan kain ke sebuah plastik bungkus (yang bersih dan kering) dan diikat ujungnya. Lalu simpan di sebuah mangkuk (yang juga kering dan bersih). Tutup mangkuk tersebut agar benih aman dari gangguan hewan, dan simpan di ruangan yang hangat (sekitar 30 derajat Celsius), misalnya di dalam kamar.

Gambar 8. Menyimpan benih di mangkuk dan ditutup rapat untuk disimpan beberapa hari sampai benih berkecambah.


Diamkan benih selama beberapa hari sampai berkecambah.
Sesekali semprot kain dengan air bersih (dan bebas kaporit) jika memang sedikit kering, namun biasanya tidak diperlukan.


Gambar 9. Sprayer tangan bisa digunakan untuk menyemprotkan air ke kain benih kalau memang kain menunjukkan kering. Namun, cukup 1 atau 2x semprotan saja, sekedar melembapkan. Kalau terlalu basah, benih bisa busuk.

2. MENYIAPKAN MEDIA SEMAI

Sambil menunggu biji/benih cabai kita berkecambah, sekarang mari siapkan media semainya.

1. Memilih polibag semai. 

Polibag semai untuk menyemai cabe biasanya berupa plastik kecil (dapat dibeli di toko plastik di pasar terdekat), ukurannya 6×8 cm atau ukuran yang mendekati. Banyaknya sesuai jumlah pohon cabai yang ingin Anda tanam. Saran kami, sebaiknya Anda melebihkan jumlahnya untuk antisipasi seandainya ada benih yang mati atau tak berkualitas.

Plastik/polibag semai ini WAJIB DIBOLONGI atau pada saat membeli polibag beli saja polibag yang sudah di bolongi sedikit di bagian bawahnya (digunting miring di kedua pojoknya), agar benih tidak terendam air saat penyiraman nanti. Kalau terendam, benih bisa koit… :)


Gambar 1. Plastik polybag 6×8 cm untuk media semai.


2. Pengisian media semai. 

Setelah dilubangi, polibag atau wadah selanjutnya kita isi dengan media semai. Media yang bagus agar benih tumbuh subur diantaranya:

1 bagian tanah halus + 1 bagian pupuk kompos
atau,
1 bagian tanah halus + 1 bagian kotoran hewan (yang sudah matang)
atau,
lumpur comberan dari parit di sekitar rumah
Catatan:
  • Pupuk kompos bisa Anda beli di penjual tanaman hias atau toko pupuk. Harganya sekitar Rp 1000/kg.
  • Kotoran hewan bisa Anda “sadap” sendiri dari kandang ayam/kambing/sapi/kelinci/dkk. Kotoran hewan yang telah matang maksudnya yang sudah dikomposkan, atau paling tidak direndam dengan air minimal 1 minggu.
  • Lumpur comberan dari parit sekitar rumah juga pupuk yang bagus, bahkan tak perlu dikomposkan dulu, karena dirinya telah mengkomposkan diri sendiri. Syaratnya, parit comberan tersebut tak terkontaminasi limbah/zat kimia berbahaya.

Dalam praktek di sini, media semai kami adalah 1 bagian tanah halus + 1 bagian kotoran hewan (yang sudah matang)



Gambar : Plastik polibag diisi dengan media semai sampai penuh


TRALALA…. Tepat 3 hari, benih cabai kami sudah berkecambah! 


cabai bisa berkecambah hanya dalam 3 atau 4 hari setelah diperam di kain/saputangan yang lembap. Bukan mau takabur, tapi memang mengecambahkan biji cabai itu dengan cara biasa suka makan waktu lebih lama, sekitar 1 minggu, bahkan kadang 2 minggu…



Benih cabai berkecambah




Kecambah Terung

Pada hari ketiga setelah penanaman benih,dapat dilihat seperti pada gambar di samping. Sudah mulai ada kecambah yang tumbuh dari pangkal biji nya,kecambah itu masih sangat kecil,dan baru sebagian yang berkecambah. Kecambah itu panjang nya kira-kira 0.5 cm.




hari ke 3
hari ke 3
Kecambah terung mulai muncul pada hari ketiga juga,akan tetapi lebih dahulu kecambah tomat yang tumbuh. Pada kecambah biji terung juga terdapat bulu yang mengelilingi batang nya,kecambahnya tumbuh dari bagian bawah atau pangkal biji nya.

Ini adalah foto kecambah terung yang berumur 5 hari,akar kecambahnya sudah mulai panjang dan daun nya pun sudah mulai muncul,tetapi masih sangat kecil. Baru nampak hijau pada tempat yang akan tumbuh daun. Hari selanjutnya daun mulai tumbuh dan membesar sampai berumur 1 minggu. Dan setelah 1 minggu akan dilakukan pengukuran terhadap tanaman terung tersebut. mulai dari panjang akar,panjang batang, dan besar daun. Pengamatan itu akan berlangsung sampai tanaman berbuah.



sampai disini dulu bahasan kita pada BAGIAN kecambah ini. Insya Allah akan kami sambung dengan BAGIAN pengukuran bibit. Ikuti terus artikel-artikel kami selanjutnya. Dan, kalau Sahabat morfolo ada pertanyaan atau ingin berkonsultasi mengenai topik ini, jangan sungkan untuk mengontak kami. silahkan  di pos di kotak  komentar kami ya..:) tks..

Senin, 23 September 2013

Tumbuhan yang Hidup Di Dataran Tinggi


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Plantae
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Magnoliopsida
Ordo:Lamiales
Famili:Lamiaceae
Genus:Tectona
Spesies:T. grandis
Nama binomial
Tectona grandis
Linn. f.




Pohon jati yang dianggap baik adalah pohon yang bergaris lingkar besar, berbatang lurus, dan sedikit cabangnya. Kayu jati terbaik biasanya berasal dari pohon yang berumur lebih daripada 80 tahun.
Daun umumnya besar, bulat telur terbalik, berhadapan, dengan tangkai yang sangat pendek. Daun pada anakan pohon berukuran besar, sekitar 60-70 cm × 80-100 cm; sedangkan pada pohon tua menyusut menjadi sekitar 15 × 20 cm. Berbulu halus dan mempunyai rambut kelenjar di permukaan bawahnya. Daun yang muda berwarna kemerahan dan mengeluarkan getah berwarna merah darah apabila diremas. Ranting yang muda berpenampang segi empat, dan berbonggol di buku-bukunya.

Pinus pinaster
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Plantae
Divisi:Pinophyta
Kelas:Pinopsida
Ordo:Pinales
Famili:Pinaceae
Genus:Pinus
L.
Subgenera
Tusam atau pinus adalah sebutan bagi sekelompok tumbuhan yang semuanya tergabung dalam marga Pinus. Di Indonesia penyebutan tusam atau pinus biasanya ditujukan pada tusam Sumatera (Pinus merkusii Jungh. et deVries).
Tusam kebanyakan bersifat berumah satu (monoecious), yaitu dalam satu tumbuhan terdapat organ jantan dan betina namun terpisah, meskipun beberapa spesies bersifat setengah berumah dua (sub-dioecious).


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Plantae
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Magnoliopsida
Ordo:Lamiales
Famili:Lamiaceae
Genus:Mentha





Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Plantae
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Liliopsida
Ordo:Arecales
Famili:Arecaceae
Genus:Arenga
Spesies:A. pinnata
Nama binomial
Arenga pinnata
(WurmbMerr.








Daunnya majemuk menyirip, seperti daun kelapa, panjang hingga 5 m dengan tangkai daun hingga 1,5 m. Anak daun seperti pita bergelombang, hingga 7 x 145 cm, berwarna hijau gelap di atas dan keputih-putihan oleh karena lapisan lilin di sisi bawahnya.
Berumah satu, bunga-bunga jantan terpisah dari bunga-bunga betina dalam tongkol yang berbeda yang muncul di ketiak daun; panjang tongkol hingga 2,5 m. Buah buni bentuk bulat peluru, dengan diametersekitar 4 cm, beruang tiga dan berbiji tiga, [2] tersusun dalam untaian seperti rantai. Setiap tandanmempunyai 10 tangkai atau lebih, dan setiap tangkai memiliki lebih kurang 50 butir buah berwarna hijausampai coklat kekuningan. Buah ini tidak dapat dimakan langsung karena getahnya sangat gatal.



















Mahkota tanaman teh berbentuk kerucut. Daunnya berbentuk jorong atau agak bulat telur terbalik/lanset. Tepi daun bergerigi. Daun tunggal dan leteknya hampir berseling. Tulang daun menyisip. Permukaan atas daun muda berbulu halus, sedangkan permukaan bawahnya bulunya hanya sedikit. Permukaan daun tua halus dan tidak berbulu lagi.
Morfologi Pucuk pada Tanaman Teh
Bunga tunggal dan ada yang tersusun dalam rangkaian kecil. Bunga muncul dari ketiak daun. Warnanya putih bersih dan berbau wangi lembut. Namun, ada bunga yang berwarna semu merah jambu. Mahkota bunga berjumlah 5 – 6 helai. Putik dengan tangkai yang panjang atau pendek dan pada kepalanya terdapat tiga buah sirip. Jumlah benang sari 100 – 200.
Buah teh berupa buah kotak berwarna hijau kecokelatan. Dalam satu buah berisi satu sampai enam biji, rata – rata tiga biji. Buah yang masak dan kering akan pecah dengan sendirinya serta bijinya ikut keluar. Bijinya berbentuk bulat atau gepeng pada satu sisinya, berwarna putih sewaktu masih muda dan berubah menjadi cokelat setelah tua.
Akar teh berupa akar tunggang dan mempunyai banyak akar cabang. Apabila akar tunggangnya putus, akar – akar cabang akan menggantikan fungsinya dengan arah tumbuh yang semula melintang (horisontal) menjadi ke bawah (vertikal). Akar bisa tumbuh besar dan cukup dalam.
Tanaman teh mengalami pertumbuhan tunas yang silih berganti. Tunas tumbuh pada ketiak atau bekas ketiak daun. Tunas yang tumbuh kemudian diikuti dengan pembentukan daun. Tunas baru pada teh memiliki daun kuncup yang menutupi titik tumbuh serta daunnya

Tumbuhan yang Hidup Di Sungai

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Plantae
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Magnoliopsida
Ordo:Nymphaeales
Famili:Nymphaeaceae
Genus:Nymphaea
Tanaman tumbuh di permukaan air yang tenang. Bunga dan daun terdapat di permukaan air, keluar dari tangkai yang berasal dari rizoma yang berada di dalam lumpur pada dasar kolam, sungai atau rawa. Tangkai terdapat di tengah-tengah daun. Daun berbentuk bundar atau bentuk oval yang lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai. Permukaan daun tidak mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun tidak membentuk butiran air.
 
Tegakan nipah di tepi sungai
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Plantae
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Liliopsida
Ordo:Arecales
Famili:Arecaceae
Genus:Nypa
Steck
Spesies:N. fruticans
Nama binomial
Nypa fruticans
Wurmb
Sebagaimana rumbia (Metroxylon spp.), batang pohon nipah menjalar di tanah, membentuk rimpang yang terendam oleh lumpur. Hanya rosetdaunnya yang muncul di atas tanah, sehingga nipah nampak seolah-olah tak berbatang. Akar serabutnya dapat mencapai panjang 13 m. Karena perakaran nipah ini hanya terletak dalam lumpur yang sifatnya labil maka rumpun-rumpun nipah dapat dihanyutkan oleh air sampai ke laut.


Dari rimpangnya muncul daun-daun majemuk menyirip khas palma, tegak atau hampir tegak, menjulang hingga 9 m di atas tanah. Panjang tangkainya 1-1,5 m; dengan kulit yang mengkilap dan keras, berwarna hijau pada yang muda gabus. Anak daun berbentuk pita memanjang dan meruncing di bagian ujung, memiliki tulang daun yang di sebut lidi (seperti pada daun kelapa). Panjang anak daun dapat mencapai 100 cm dan lebar daun 4-7 cm. Daun nipah yang sudah tua berwarna hijau, sedangkan daunnya yang masih muda berwarna kuning, menyerupai janur kelapa. Banyaknya anak daun dalam tiap ental mencapai 25-100 hela





Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Plantae
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Magnoliopsida
Ordo:Saxifragales
Famili:Crassulaceae
Genus:Kalanchoe
Seksi:Bryophyllum
Spesies:K. pinnata
Nama binomial
Kalanchoe pinnata
(Lam.Pers.
Sinonim
Bryophyllum pinnatum (Lam.) Oken ,Bryophyllum calycinum



Hutan bambu di KyotoJepang
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:Plantae
(tidak termasuk)Monocots
(tidak termasuk)Commelinids
Ordo:Poales
Famili:Poaceae
Upafamili:Bambusoideae
Superbangsa:Bambusodae
Bangsa:Bambuseae
Kunth ex Dumort.
Diversitas